Perang Dingin Antara Uni Soviet dan Amerika Serikat

PERANG DINGIN, HANTU BAGI NEGARA – NEGARA DI DUNIA


            Perang dingin merupakan istilah yang pertama kali dikemukakan oleh seorang jurnalis Inggris, George Orwell, dalam surat kabar Tribune, dengan esainya yang berjudul You and The Atomic Bomb. Istilah ini mengacu pada perebutan pengaruh di antara negara adikuasa, Amerika Serikat dan Uni Soviet. Perang yang dilatarbelakangi perbedaan paham ini berlangsung pada 1947 hingga 1991.


            G. Orwell mengatakan, “Selama empat puluh atau lima puluh tahun terakhir, Mr. H.G. Well dan yang lainnya telah memperingatkan kita bahwa manusia akan berada dalam bahaya, menghancurkan dirinya dengan senjatanya sendiri, menyisakan semut atau beberapa kelompok spesies lainnya untuk mengambil alih. Barangsiapa yang telah melihat kehancuran kota-kota Jerman akan berpikir bahwa gagasan ini setidaknya masuk akal. Namun, jika melihat dunia secara keseluruhan, peristiwa selama beberapa dekade terakhir tidak menuju ke arah anarki, namun ke arah pemberlakuan kembali perbudakan. Kita mungkin tidak menuju ke arah pengrusakan umum, tapi ke zaman perbudakan kuno yang mengerikan. Teori James Burnham telah banyak dibahas, namun sebagian kecil orang belum menganggapnya sebagai implikasi ideologi. Jenis pandangan terhadap dunia, jenis keyakinan, dan struktur sosial mungkin akan menguasai negara yang tak terkalahkan dan menegakkannya dalam "perang dingin" permanen dengan tetangganya”.
            Perang ini diawali dari kemenangan pihak AS dan USSR yang tergabung dalam sekutu melawan Italia, Jerman, dan Jepang. Dari kemenangan tersebut kedua negara saling berebut pengaruh. Amerika Serikat yang cukup kuat perekonomiannya mengirimkan bantuan kepada negara – negara yang hancur akibat PD II seperti Turki dan Yunani. Tindakan ini dimaksudkan agar negara – negara tersebut tidak terpengaruh oleh USSR. Selain itu AS juga menyebarluaskan paham liberalisme ke berbagai negara – negara dan membentuk pakta pertahanan bernama North Atlantic Treaty Organization (NATO) pada 1949 yang bermarkas di Brussel. Anggota NATO terdiri dari Inggris, Irlandia, Norwegia, Denmark, Belgia, Belanda, Luksemburg, Prancis, Portugal, Kanada,dan Amerika Serikat. Di pihak lain USSR membentuk pakta pertahanan yang diberi nama Pakta Warsawa pada tahun 1955 dengan anggotanya terdiri dari Uni Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslovakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania yang berideologi komunis. Akibat dari perebutan pengaruh itulah timbul saling curiga dan perlombaan senjata yang diliputi oleh suasana dingin.
            Penyebab dari perang dingin ini adalah pernyataan Presiden AS, Harry S. Truman, dalam Konferensi Postdam (Juli 1945) yang menghendaki pemilu di negara – negara Eropa Timur. Namun pemimpin USSR, Joseph Stallin, menolak atas usulan Truman. Stallin menyatakan bahwa pemerintahan bebas di Eropa Timur akan menimbulkan sikap antikomunis dan ia tidak akan pernah mengizinkannya. Setelah pernyataan Stallin tersebut, Truman memerintahkan memberhentikan seluruh bantuan kepada USSR dan tidak berkenan mengakui pemerintahan yang otoriter.
            Pada tahun 1946, PM Inggris, Winston Churchill, menyulut emosional rakyat Amerika Serikat dengan istilah “tirai besi telah digelar di seluruh daratan Eropa”. Terjadilah sikap membenci oleh orang – orang AS terhadap Stallin dan Uni Soviet. Keadaan itulah yang turut menjadi bagian dari kehidupan politik di AS. Agen – agen Stallin melancarkan aksi propaganda yaitu “perjuangan ideologi melawan imperialisme kapitalis”, partai besar komunis mengungkapkan rencana AS yang akan mengambil alih Eropa dan dengan agresif menentang pemerintahan mereka serta melakukan aksi kekerasan dan pemogokan. Uni Soviet pun memberikan tekanan terhadap Iran dan Turki yang terlalu pro Amerika. Perang Sipil yang terjadi pada 1947 disponsori USSR, perang ini berlangsung antara Cina  dan Yunani. Di mata AS, USSR telah mengekspor komunisme dan melakukan tindakan sebversi ke negara – negara Eropa Barat.
            Amerika Serikat kemudian melakukan politik containing  atau pengepungan terhadap kawasan yang telah diduduki Tentara Merah. Truman meminta kepada Kongres USA agar memberikan bantuan kepada Yunani dan Turki, agar kedua negara tersebut tidak jatuh ke dalam komunisme. Amerika Serikat pun memberikan bantuan – bantuan kepada negara di Eropa Timur melalui Marshall Plan. Sementara itu, Stallin menolak bantuan AS kepada negara di kawasannya dan membersihkan seluruh unsur – unsur nonkomunis serta membentuk pemerintahan soviet, satu partai diktator komunis. Pendudukan terhadap Cekoslovakia pada 1948 merupakan jawaban Stallin terhadap aksi Amerika Serikat.
            Pendudukan tersebut semakin berkembangnya perluasan paham komunis dan menyebabkan AS merasa khawatir. Stallin memblokade lalu lintas perdagangan dari Jerman Timur ke Berlin Barat. Sekutu merespon reaksi tersebut dengan melakukan “jembatan udara”, mendrop seluruh bahan makanan ke Berlin Barat dengan menggunakan pesawat terbang sebagai bentuk dari politik containing.
            Tepat pada 4 April 1949, Amerika Serikat berhasil membujuk negara – negara Eropa Barat untuk menandatangani pakta pertahanan yang dikenal dengan nama North Atlantic Treaty Organization (NATO). Segera setelah itu USSR membentuk pakta pertahanan yang dikenal dengan nama Pakta Warsawa. Dengan adanya pakta pertahanan, kedua negara tersebut saling berlomba – lomba dalam hal persenjataan, saling memata – matai, dan mempertahankan pengaruhnya bersama sekutu – sekutunya masing – masing.
            Pada tahun 1989, diadakan konferensi antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet di Puncak Malta membahas tentang diakhirinya perang dingin. Kedua belah pihak sepakat akan mengurangi jumlah pasukan dan senjata di Eropa. Michael Gorbachev, pemimpin Soviet, mengatakan tidak akan pernah menyulut perang terbuka dengan AS. Sementara itu Presiden AS, George Bush, menyatakan bahwa kedua belah pihak dapat merealisasikan perdamaian dan bekerja sama dalam waktu yang lama.
            Perang dingin yang ditengarai oleh permusuhan Amerika Serikat dan Uni Soviet mengancam keselamatan dunia. Pasalnya, perang dingin bukanlah perang secara fisik, yang dikhawatirkan dunia adalah ketika mereka berperang dengan menggunakan nuklir yang dapat merusak tatanan kehidupan dunia. Selain itu tindakan yang dilakukan kedua negara tersebut memberikan dampak yang signifikan, di antaranya terdapat dampak positif dan negatif. Berikut mengenai dampak akibat perang dingin.
Dampak Positif
1.       Bidang Ekonomi
Munculnya negara adikuasa (super power) sehingga banyak pemilik modal yang menanamkan modalnya ke negara – negara berkembang yang upah buruhnya masih rendah.
2.       Bidang Militer
AS dan USSR berlomba – lomba memiliki persenjataan modern dan lengkap. Maka dari itu timbullah rasa kesadaran menjaga keamanan negara.
3.       Bidang Sosial
Semakin dijunjungnya HAM dan tidak ada lagi penindasan terhadap kaum yang lemah.
4.       Bidang Pendidikan
Akibat dari perang dingin, pengembangan ilmu keantariksaan semakin luas. Ditemukannya teori tentang keadaan antariksa disebabkan oleh pengembangan teknologi tentang antariksa yang semakin canggih antara AS dan USSR. Kedua negara tersebut ‘rajin’ meluncurkan roket ke luar angkasa dan memiliki banyak satelit yang berpengaruh terhadap keinformasian dunia.
5.       Bidang Teknologi
Sains dan teknologi mendapat perhatian yang besar dari pemerintah. Pemerintah AS dan USSR rela mengeluarkan uang banyak untuk pengembangan teknologi negara mereka. Ini bertujuan untuk pertahanan dan keamanan militer, produksi barang, dan eksplorasi sumber daya alam.

Dampak Negatif
1.       Bidang Militer
Perang dingin menimbulkan rasa ketakutan pada rakyat dunia. Sempat beredar kabar bahwa USSR telah meletakkan nuklir – nuklirnya di Kuba dan siap menyerang Amerika. Pihak AS pun tak tinggal diam dan diputuskan dibentuknya NATO. Dalam konsep tersebut, jika salah satu negara anggota NATO diserang, maka serangan dianggap menyerang NATO.
2.       Bidang Politik

Akibat dari perang dingin, Jerman terbagi menjadi dua, yaitu Jerman Barat beribukota di Bonn (liberal), dan Jerman Timur beribukota di Berlin (komunis). Pada perkembangannya, Jerman Barat lebih maju dibandingkan Jerman Timur. Banyak rakyat Jerman Timur yang melakukan migrasi ke Jerman Barat.  Uni Soviet merasa tersinggung akibat tindakan rakyat Jerman Timur, maka USSR memutuskan mendanai dan mendukung pembangunan tembok yang dikenal dengan nama Tembok Berlin. Selain itu Uni Soviet memerintahkan kepada tentaranya untuk menembaki rakyat Jerman Timur yang masih berani menyeberang. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pros and Cons about Full Day School

RESENSI NOVEL SPRING IN LONDON